UCAPAN PENGAMPUNAN
Yesus berkata: “Ya Bapa, ampunilah mereka sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.” (Lukas 23:34).
Untuk mengerti apa yang sebenarnya terjadi di Golgota, haruslah kita melihat ke dalam hati dan pikiran Tuhan Yesus sendiri, bagaimana tanggapan-Nya terhadap peristiwa itu. Hal ini dapat kita temui dalam ketujuh ucapan yang Ia keluarkan, tatkala Ia tergantung di atas salib. Ucapan-ucapan ini laksana jendela, yang melaluinya kita dapat melihat apa yang di pikiran-Nya.
Bagi orang Kristen tujuan dari pengampunan itu rangkap tiga: (1) untuk memulihkan atau menciptakan hubungan antara dua orang; (2) untuk mempererat kesatuan di dalam tubuh Kristus; dan (3) untuk mendemostrasikan kepada dunia kuasa dan kasih yang mengampuni dari Yesus Kristus. Pengampunan itu bukan hal yang wajar, pengampunan itu mahal harganya, mengampuni itu bukan bersikap tidak acuh, mengampuni tidak berarti menyetujui yang salah, mengampuni adalah perbuatan kasih, mengampuni adalah langkah kehendak, mengampuni itu sangat berkuasa.
Sebagai orang kristen wajib hukumnya untuk terus-menerus mendoakan orang-orang yang melakukan kesalahan. Yesus mati, supaya manusia mengenal kebenaran dan dibersihkan oleh darah-Nya. Pengikut Kristus harus memahami dan mengampuni orang lain sebagai sambutan terhadap Firman Allah ini, sehingga dapat mengenal Allah Bapa. Berdoa bagi yang memusuhi kita, dan bagi mereka yang membenci dan menganiaya orang beriman. Dengan tidak membesar-besarkan kesalahan mereka, termasuk karena mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat– sebuah bentuk kesalahan yang tidak disengaja.
Sebagai pengikut Kristus, kesungguhan berdoa kepada Allah Bapa untuk pengampunan dosa-dosa musuh, merupakan teladan yang diberikan dan dipertegas oleh Yesus sendiri sesuai dengan pengajaran-Nya untuk mengasihi musuh-musuh (Mat 5:44-45). Pertanyaannya ialah jika Kristus mengasihi dan berdoa bagi musuh-musuh-Nya, bagaimana mungkin sebagai pengikut Kristus, kita tidak mau mengasihi dan berdoa bagi musuh-musuh? Jadi, kehidupan saling mengasihi harus nampak dari tindakan orang beriman untuk mendoakan sesama.
Dalam minggu paskah ini, kita bukan hanya perlu memperingati kematian dan kebangkitan-Nya, tetapi juga harus berkomitmen untuk terus mendoakan dan mengampuni orang-orang yang bersalah kepada kita. Perilaku yang ditandai dengan doa dan pengampunan yang harus dimulai dalam kehidupan keluarga kita masing-masing.
(Soendoro - Imelda)
0 Response to "UCAPAN PENGAMPUNAN"