KASIH DAN PENGAMPUNAN
Mazmur 127:1a
Jikalau bukan TUHAN yang membangun rumah, sia-sialah usaha orang yang membangunnya.
Singapura, negara teraman dengan tingkat kriminalitas terendah di seluruh Asia, Pada hari Kamis 14 April 2022 jam 17:30 sore, digegerkan dengan kejadian di Beach Road atau yang disebut dengan kasus “Beach Road Slasher”.
Dimana seorang Pria dengan membabi buta, membacok seorang wanita ditempat umum. Dalam rekaman video amatir yang tersebar, masyarakat Singapore yang jarang melihat kejahatan, terkejut dan sempat terlihat tidak sigap, untuk segera membantu sang wanita yang telah terduduk di trotoar dengan kondisi penuh darah dan tidak berdaya; sedangkan pria tersebut secara Intens, terus menyerangnya dengan sebilah golok daging.
Baru kemudian publik bergotong-royong melemparkan benda-benda yang ada kepada pria tersebut, untuk menghentikan aksinya.
Setelah polisi datang dan berhasil menangkap pelaku, ternyata Pria tersebut (46) adalah suami dari wanita sang korban (41).
Mereka pasangan yang mempunyai 2 anak, seorang anak laki dan seorang anak perempuan. Entah permasalahan apa yang membuat suami ini terlihat begitu membenci dan ingin sekali membunuh istrinya, sehingga menyerangnya secara membabibuta, bahkan di depan umum.
Bukankah pernikahan dimulai dengan cinta?
Kemana perginya cinta itu?
Dan, mengapa dengan mudah berbalik menjadi kebencian yang begitu mendalam?
Cinta suami istri saja ternyata tidak cukup untuk menjalani pernikahan.
Meski pada awal pernikahan cinta terasa sangatlah menggebu-gebu , seiring berjalannya waktu, pasangan suami istri mulai menemukan “Ternyata-ternyata”, yang membuat rasa kecewa, dan mendapati Ternyata, pasangannya tidak seindah yang dibayangkan.
Dari hal-hal kecil sampai besar, bisa memicu konflik sepanjang pernikahan. Konflik yang terjadi menimbulkan luka dan kepahitan, yang menumpuk seperti sampah di dalam hati.
(Ibrani 12:15 Jagalah supaya jangan ada seorangpun menjauhkan diri dari kasih karunia Allah, agar jangan tumbuh akar yang pahit yang menimbulkan kerusuhan dan yang mencemarkan banyak orang)
Kepahitan yang menumpuk akhirnya akan membawa kepada kejahatan seperti yang terjadi pada kasus “Beach Road Slasher”.
(Kisah 8:23 sebab kulihat, bahwa hatimu telah seperti empedu yang pahit dan terjerat dalam kejahatan.")
Dibutuhkan pengampunan yang terus-menerus agar sampah tersebut tidak terus menumpuk.
Tidak ada pernikahan yang sempurna dan karenanya, pernikahan membutuhkan Kasih Kristus.
Tanpa Kasih Kristus, tak mungkin kita mampu mencintai segala kekurangan pasangan kita. (Lukas 6:33)
Tanpa Kasih Kristus, mustahil kita bisa mengampuni pasangan kita secara terus-menerus. (Matius 6:12)
Hanya Kasih Kristus yang dapat membersihkan segala kepahitan, kegeraman dan kemarahan kita.
Kasih Kristus yang telah mengampuni kita, dan memampukan kita untuk mengampuni.
Kasih Kristus yang memampukan kita mejalani pernikahan penuh Kasih Mesra.
Undanglah selalu Kristus didalam pernikahan supaya Kasih-Nya terus mengalir di dalam pernikahan kita.
Efesus 4:31-32 Segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian dan fitnah hendaklah dibuang dari antara kamu, demikian pula segala kejahatan. Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu.
All about you
(Terry - Ciska)
0 Response to "KASIH DAN PENGAMPUNAN"