TIDAK ADA ANAK YANG SULIT (3)
Kenali warisan keluarga asal termasuk hidup kita sebagai orang tua yang menjadikan anak-anak seolah “sulit” baik secara Phisically atau Emotionally.
Anak-anak yang dibesarkan dengan rasa bersalah (driven by guilt)
Adalah tipe orang tua yang jarang memberikan pujian pada anak-anaknya dan tanpa sadar sering menyalahkan tindakan yang dilakukan anak-anak mereka. Akan membuat anak tumbuh dengan rasa kurang percaya diri dan sulit untuk mengambil keputusan.
Kalau ini terjadi dalam proses perkembangan jiwa anak-anak, maka dia akan menghabiskan sepanjang umur hidupnya lari dari penyesalan dan menyembunyikan rasa bersalahnya. Hidupnya akan dikendalikan oleh masa lalu.
Dampak psikis yang dihasilkan seorang anak yang dibesarkan dengan rasa bersalah bisa menjadi pribadi yang introvert. Menarik diri dari lingkungan karena takut melakukan kesalahan.
Anak-anak yang dibesarkan dengan dorongan kemarahan dan rasa benci. (driven by resentment and anger)
Banyak orang tua yang spontan memarahi anak-anak mereka yang tidak sesuai dengan harapannya, seperti tidak mau makan, jam tidur tidak tidur, membuat berantakan dan banyak lagi.
Ketahuilah bahwa refleks marah yang dilakukan orang tua pada anak-anak tidak boleh dianggap sepele, beberapa diantara kita menganggap dengan memarahi anak masalah akan selesai ketika meminta maaf setelKenali warisan keluarga asal termasuk hidup kita sebagai orang tua yang menjadikan anak-anak seolah “sulit” baik secara Phisically atau Emotionally.
Anak-anak yang dibesarkan dengan rasa bersalah (driven by guilt)
Adalah tipe orang tua yang jarang memberikan pujian pada anak-anaknya dan tanpa sadar sering menyalahkan tindakan yang dilakukan anak-anak mereka. Akan membuat anak tumbuh dengan rasa kurang percaya diri dan sulit untuk mengambil keputusan.
Kalau ini terjadi dalam proses perkembangan jiwa anak-anak, maka dia akan menghabiskan sepanjang umur hidupnya lari dari penyesalan dan menyembunyikan rasa bersalahnya. Hidupnya akan dikendalikan oleh masa lalu.
Dampak psikis yang dihasilkan seorang anak yang dibesarkan dengan rasa bersalah bisa menjadi pribadi yang introvert. Menarik diri dari lingkungan karena takut melakukan kesalahan.
Anak-anak yang dibesarkan dengan dorongan kemarahan dan rasa benci. (driven by resentment and anger)
Banyak orang tua yang spontan memarahi anak-anak mereka yang tidak sesuai dengan harapannya, seperti tidak mau makan, jam tidur tidak tidur, membuat berantakan dan banyak lagi.
Ketahuilah bahwa refleks marah yang dilakukan orang tua pada anak-anak tidak boleh dianggap sepele, beberapa diantara kita menganggap dengan memarahi anak masalah akan selesai ketika meminta maaf setelahnya.
Padahal kenyataannya kemarahan orang tua yang “asal marah” karena keributan anak mengganggu kesenangan orang tua bisa meninggalkan luka yang dalam dalam diri anak-anak mereka.
Dampak psikis yang dihasilkan dari anak yang tumbuh dengan dorongan rasa marah akan menjadi pribadi yang emosional karena anak-anak merekam dan menyimpan dalam memorinya ketika orang tuanya konflik atau marah terhadap dirinya. Anak-anak mencontoh perilaku orang-orang di sekelilingnya.
Anak yang sering dimarahi cenderung “selalu merasa bersalah” dan kemarahan orang tuanya adalah karena dirinya.
Orang tua terutama seorang ayah yang marah kepada anak laki-lakinya sampai menimbulkan sakit hati yang dalam di hati anak-anaknya, dia sedang membuat lubang yang dalam di dasar hati anak-anaknya. Dan orang yang bisa menutup lubang tersebut adalah ayahnya.
Kalau tidak terjadi rekonsiliasi antara papa dan anak, maka yang tersimpan adalah kebencian terhadap sikap-sikap papanya. Ini akan menjadi pola yang diwariskan ke anak-anak dan akan di multiplikasi dalam kehidupan mereka kelak.ahnya.
Padahal kenyataannya kemarahan orang tua yang “asal marah” karena keributan anak mengganggu kesenangan orang tua bisa meninggalkan luka yang dalam dalam diri anak-anak mereka.
Dampak psikis yang dihasilkan dari anak yang tumbuh dengan dorongan rasa marah akan menjadi pribadi yang emosional karena anak-anak merekam dan menyimpan dalam memorinya ketika orang tuanya konflik atau marah terhadap dirinya. Anak-anak mencontoh perilaku orang-orang di sekelilingnya.
Anak yang sering dimarahi cenderung “selalu merasa bersalah” dan kemarahan orang tuanya adalah karena dirinya.
Orang tua terutama seorang ayah yang marah kepada anak laki-lakinya sampai menimbulkan sakit hati yang dalam di hati anak-anaknya, dia sedang membuat lubang yang dalam di dasar hati anak-anaknya. Dan orang yang bisa menutup lubang tersebut adalah ayahnya.
Kalau tidak terjadi rekonsiliasi antara papa dan anak, maka yang tersimpan adalah kebencian terhadap sikap-sikap papanya. Ini akan menjadi pola yang diwariskan ke anak-anak dan akan di multiplikasi dalam kehidupan mereka kelak.
(Agus - Vita)
0 Response to "TIDAK ADA ANAK YANG SULIT (3)"