MENGASIHI BERARTI BERANI MENEGUR DAN MEMPERBAIKI KESALAHAN
Kolose 3:16 (TB) Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur, dan puji-pujian dan nyanyian rohani, kamu mengucap syukur kepada Allah di dalam hatimu.
Hanya mereka yang sungguh-sungguh mengasihi lah yang akan menegur dan mengingatkan kita pada saat kita melakukan sesuatu yang tidak benar.
Mengabaikan kesalahan untuk alasan perdamaian atau ketidakpedulian berarti menjerumuskan orang tersebut ke dalam dosa dan melewatkan kesempatan untuk memberinya pertumbuhan.
Akan tetapi tentu saja di dalam menegur seseorang dibutuhkan hikmat dan kepekaan agar hasilnya sungguh membawa kebaikan.
Beberapa prinsip yang harus kita perhatikan adalah :
1. Kejujuran
Efesus 4:25 (TB) Karena itu buanglah dusta dan berkatalah benar seorang kepada yang lain, karena kita adalah sesama anggota.
Mengatakan hal yang tidak benar adalah dusta, akan tetapi tidak mengatakan kebenaran juga merupakan dusta.
Kejujuran selalu lebih baik daripada dusta, karena dusta dengan niat yang baik sekalipun suatu saat akan terbuka dan menjadi batu sandungan
2. Berhikmat
Yakobus 1:5 (TB) Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintakannya kepada Allah, — yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan dengan tidak membangkit-bangkit —, maka hal itu akan diberikan kepadanya.
Berdoalah sebelum menegur atau mengingatkan seseorang akan kesalahannya.
Berdoalah untuk waktu yang terbaik, suasana yang terbaik, kata-kata yang tepat, bahkan untuk hati yang dilembutkan untuk bersedia menerima masukan yang membangun sebelum kita menyampaikannya.
Teguran yang tepat akan menjadi berkat, sementara yang tidak tepat akan menjadi konflik, salah paham, dan bahkan kepahitan.
3. Kata-kata yang lemah lembut dan dengan kasih
Efesus 4:29 (TB) Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih karunia.
Kita menegur orang yang kita kasihi agar dia menyadari kesalahannya dan berubah, bukan untuk memojokkan atau menghukum.
Pada saat kita menuding dan mencerca, orang akan menutup diri dan membangun dinding pertahanan mental, akan tetapi jika kita menggunakan kata-kata yang lemah lembut dan bersimpati, niscaya orang akan lebih terbuka untuk menerima masukan.
4. Tidak menghakimi
Roma 14:10, 13 (TB) Tetapi engkau, mengapakah engkau menghakimi saudaramu? Atau mengapakah engkau menghina saudaramu? Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Allah.
Karena itu janganlah kita saling menghakimi lagi! Tetapi lebih baik kamu menganut pandangan ini: Jangan kita membuat saudara kita jatuh atau tersandung!
Berikan kesempatan kepadanya untuk berbicara dan menjelaskan.
Dengarkan apa yang menjadi duduk perkaranya.
Bukan tidak mungkin keadaan tidak seperti yang kita pikirkan.
Dengan sikap yang open minded, fair dan tidak menghakimi, orang akan bersedia untuk lebih terbuka dan menyelesaikan apa yang menjadi duduk perkaranya.
Yakobus 3:17-18 (TB) Tetapi hikmat yang dari atas adalah pertama-tama murni, selanjutnya pendamai, peramah, penurut, penuh belas kasihan dan buah-buah yang baik, tidak memihak dan tidak munafik.
Dan buah yang terdiri dari kebenaran ditaburkan dalam damai untuk mereka yang mengadakan damai.
Tuhan Yesus memberkati
(Chandra - Sansan)
0 Response to "MENGASIHI BERARTI BERANI MENEGUR DAN MEMPERBAIKI KESALAHAN"