Iklan

TAKUT TERTOLAK

Hi, perkenalkan aku seorang pria, suami, ayah, namaku sebut saja PPS. 

Aku mau menceritakan sekelumit kisah hidupku. Dalam dunia ini ada 3 rasa takut manusia yang bisa mempengaruhi perilaku, perbuatan dan karakter manusia, yaitu TAKUT GAGAL, TAKUT TERTOLAK, TAKUT TIDAK BERGUNA. 

Aku itu ternyata ada rasa TAKUT TERTOLAK. Takut tertolak inilah yang membuatku selalu hati-hati di awal, mengamati, lalu melakukan sesuatu yang diperkirakan menarik orang lain. Misalnya ketika dalam sebuah komunitas, pada awalnya aku akan bersikap tidak banyak bicara. Karena orang yang tidak banyak bicara, pada umumnya tidak akan ditolak. Waktu selanjutnya adalah mengamati, kira-kira dimana aku bisa melakukan sesuatu yang menarik. 

Inilah yang kulakukan sepanjang hidupku, tanpa kusadari bahwa itu adalah benteng untuk menutupi rasa TAKUT TERTOLAK.

Sebenarnya aku sudah mengalami momentum dan pemulihan dari rasa takut tertolak, banyak tahun yang lalu. 

Kupikir masalah takut tertolak itu sudah selesai. Aku sudah mengalami Kasih Yesus, yang membuat rasa takut tertolak teratasi.

Namun tanpa kusadari Takut Tertolak ini sebenarnya masih mempengaruhi aku. Dalam dunia pekerjaan dan bisnis, saya selalu mencari kerjasama yang dirasakan aman. Sebagai contoh, aku merasa nyaman ketika bekerja sama dengan Merk tertentu, karena di sana masih ada teman-teman sejawat sebelumnya. Untuk merk lain, karena aku merasa tidak menerimaku dengan baik, maka aku tidak mau bekerja sama.

Selanjutnya dalam karir, aku juga merasa heran, berkali-kali aku gagal memilih dan menilai orang yang menjadi bawahanku. Aku menjadi subyektif. Jika bawahanku bisa dekat dan cocok maka aku menilai bagus. Namun hampir semua penilaianku salah. Aku pernah menceritakan pada istriku bahwa aku selalu salah menilai orang, aku tidak cakap dalam rekrutmen orang. Aku akan menjadi subyektif jika merasa nyaman, cocok dan bisa diterima.

Pada suatu hari, aku bertemu dengan kakak sepupu. Dalam percakapan biasa, entah dimulai dari mana, dia berkata bahwa dulu sempat tidak diakui papaku sebagai anaknya, karena dia curiga mamaku berselingkuh, dan aku anak hasil perselingkuhan. Namun pada akhirnya karena tidak terbukti kecurigaan itu, aku diakui sebagai anak papaku. 

Perkataan ini mengejutkanku, sebab sejak kecil, nenekku sangat menyayangiku, menjadi cucu kesayangan. Maka dalam ingatanku, aku bukan anak yang pernah tertolak. Maka aku mengabaikan saja cerita dari kakak sepupuku. 

Aku pikir itu tidak menjadi masalah, aku sudah membereskan masalah TAKUT TERTOLAK banyak tahun yang lalu. 

Sampai suatu pagi, saat aku dalam waktu khusus doa pribadiku, Roh Kudus begitu jelas mengingatkanku bahwa aku adalah anak yang pernah tertolak. Justru anak tertolak inilah yang belum pernah diselesaikan. Roh Kudus membukakan semua adegan seperti yang kuceritakan sebelumnya, bagaimana aku bersikap.

Roh Kudus juga mengingatkan bahwa nenekku pernah bercerita bahwa mamaku pernah bersumpah secara agama lama untuk membuktikan bahwa dia tidak berselingkuh. 

Jadi memang sebenarnya aku adalah anak yang pernah tertolak. Namun selama ini tertutup dan tidak kusdari. Roh Kudus mengingatkanku ayat ini, Mazmur 27 : 10 Sekalipun ayahku dan ibuku meninggalkan aku, namun TUHAN menyambut aku.

Maka dalam doa pribadiku itu, segala luka terpendam sebagai anak tertolak disembuhkan oleh Kasih Yesus. Aku menangis dengan air mata yang begitu deras. Air mata yang deras itu seperti aliran air sungai yang menghanyutkan semua sampah dalam hatiku.  

Yesaya 49 : 15 Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya, sehingga ia tidak menyayangi anak dari kandungannya? Sekalipun dia melupakannya, Aku tidak akan melupakan engkau.

Ketika aku menceritakan kepada istriku tentang kesembuhan rasa takut tertolakku dia berkata 

Istri : Tidak lama lagi kamu akan mengalami sesuatu. Karena penghalangnya sudah tidak ada lagi 

Aku : Aku benar-benar tidak pernah tahu bahwa aku anak tertolak. Aku ini cucu dalam yang menjadi kesayangan nenekku. Tapi ternyata aku pernah menjadi anak tertolak. Pantas saja aku selalu melakukan ini dan itu supaya orang tertarik padaku. Aku selalu menggunakan semua potensi daya Tarik untuk orang bisa tertarik.

Tidak berapa kemudian, aku mendapat pekerjaan. Aku sudah lama mencari pekerjaan setelah lama tidak bekerja selama pandemic. Puji Tuhan, akhirnya mendapat pekerjaan baru. Benarlah kata istriku bahwa aku mendapat sesuatu dari Tuhan karena penghalangnya sudah tidak ada lagi. Puji Tuhan 

 

Ditulis Berdasarkan Kisah Nyata


(Hanbeng - Lydia)


0 Response to "TAKUT TERTOLAK"

ABOUT THIS BLOG

Beleza

Renungan Harian

Cari Blog Ini

Blog Archive

Cari Blog Ini

Top Social

Follow this blog with bloglovin

Follow this blog with bloglovin

Latest Pin

Recent Post