KETEKUNAN

Roma 5:3-5 

Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan,

dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan. 

Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.

Di tempat atau situasi seperti apa kita menemukan tujuan hidup kita? Situasi yang sulit seringkali menjadi cara menemukan tujuan hidup kita. Sama seperti mendaki gunung Everest, demikianlah perjalanan hidup kita. Dengan ketinggian 8849 meter di atas permukaan laut, Everest menjadi salah satu keinginan para pendaki yang tertantang untuk mencapai puncaknya.

Ada dua hal yang timbul dalam pikiran para pendaki sebelum mendaki Everest. Pertama, pendakian ini akan menguji batas-batas kemampuan emosi dan fisik mereka. Para pendaki tidak mengetahui semua bahaya yang akan terjadi, tapi mereka tahu akan ada tantangan. Kedua, mereka tahu tujuannya yaitu mendaki gunung tertinggi di dunia. Mencapai puncak gunung Everest adalah kemenangan bagi mereka. Dengan memahami dua hal tersebut, mereka tidak akan segera berbalik ketika ada halangan besar.

Dalam menjalani pernikahan ada banyak orang yang tidak menyadari adanya tantangan-tantangan, yang sebenarnya ada dalam perjalanan pernikahan. Ketika datang tantangan dan masalah yang besar, sebagan orang memilih untuk berhenti. Mudah menjadi hancur saat kemampuan emosi, fisik dan rohani diujii.

Tuhan tidak menginginkan kita sekedar bertahan dari serangan yang datang pada pernikahan kita. Tuhan mau agar kita tumbuh lebih kuat untuk mengatasinya. Ingatlah apa tujuan kita berjuang, siapa lawan kita, dan siapa yang menyertai kita. Jadikan setiap tantangan untuk memperkuat iman dan pengharapan kita, dan jangan berhenti sampai Tuhan.menyelesaikan pekerjaanNya di dalam kita. Semangat. 

(Yusak - Yuli)

Tweet