DOA YESUS DI GETSEMANI (2)
Ada satu rasa yang ada dalam setiap manusia. Rasa ini dialami semua manusia, termasuk Tuhan Yesus dalam sisi kemanusiaanNya. Rasa itu adalah Rasa takut alias ketakutan. Anehnya semua manusia punya rasa takut. Dari mana rasa takut itu ?
Ketakutan muncul dari dosa. Dosalah yang menyebabkan rasa takut. Rasa takut muncul pertama kali di taman Eden, ketika adam dan hawa jatuh dalam dosa.
Kejadian 3 : 8 - 10 Ketika mereka mendengar bunyi langkah TUHAN Allah, yang berjalan-jalan dalam taman itu pada waktu hari sejuk, bersembunyilah manusia dan isterinya itu terhadap TUHAN Allah di antara pohon-pohonan dalam taman. Tetapi TUHAN Allah memanggil manusia itu dan berfirman kepadanya: "Di manakah engkau?" Ia menjawab: "Ketika aku mendengar, bahwa Engkau ada dalam taman ini, aku menjadi takut, karena aku telanjang; sebab itu aku bersembunyi."
Dosalah yang menimbulkan rasa takut. Rasa takut itu menyebabkan manusia bersembunyi.
Dalam perkembangannya, tempat persembunyian dari rasa takut bisa dibangun melalui kepercayaan diri, kekayaan, ketenaran, kepintaran, keelokan, reputasi, bisnis dan keuangan, kekuatan, dan sebagainya. Di situlah biasanya manusia bersembunyi dari rasa takutnya. Anehnya semakin banyak kubu yang dibangun, ketakutan itu tidak hilang, malah semakin besar. Maka dibangun lagi kubu-kubu yang lebih kuat. Tapi rasa takut itu makin besar. Maka terjadilah siklus mengatasi ketakutan yang tidak berakhir.
Tuhan Yesus dalam keadaan Nya sebagai manusia, juga mengalami rasa takut dan gentar yang luar biasa, sampai ingin mati rasanya. Dalam hal ini, Tuhan Yesus bukan berdosa, tetapi karena harus menebus dosa manusia, maka atmosfir dosa dapat dirasakan olehNya. Itulah sebabnya Tuhan Yesus mengalami ketakutan yang luar biasa.
Bedanya, Tuhan Yesus tidak membangun kubu pertahanan untuk mengatasi ketakutannya. Tetapi Dia masuk ke Getsemani. Di Getsemani inilah terjadi pertarungan luar biasa antara ketakutan vs kasih. Dalam ketakutan yang luar biasa, Tuhan Yesus mengalami keringat berdarah. Di Getsemani ini, Tuhan Yesus membuka diriNya di hadapan Bapa di Surga apa adanya. Di Getsemani inilah, Tuhan Yesus berhasil mengalahkan rasa takutnya dan menyerahkan diriNya kepada kehendak Bapa, oleh karena Kasih.
1 Yohanes 4 : 18 Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih.
Di Getsemani inilah kasih yang sempurna dari Tuhan Yesus mengalahkan ketakutan. Doa Getsemani membangkitkan, mengalirkan Kasih Yang sempurna, sehingga ketakutan diatasi Tuhan Yesus.
Ketika saya membangun Getsemani, suatu saat, Roh Kudus mengingatkan saya bahwa saya adalah orang yang ketakutan. Karena itu saya membangun kubu pertahanan melalui apa yang saya bisa yang membuat saya percaya diri. Anehnya kubu pertahan ini gagal membangun hubungan yang manis dengan pasangan. Sampai ayat tersebut di atas diingatkan Roh Kudus. Roh Kudus juga membuka mata rohani saya, dan sadarlah saya bahwa selama ini saya belum memiliki kasih yang sempurna.
Kenapa demikian ? Sebab dalam ruang hati yang seharusnya diisi oleh pribadi Tuhan Yesus, sudah diisi dengan kubu pertahan yang saya bangun. Pantas saja selama ini saya menjadi budak ketakutan. Saat itulah, saya membuka ruang itu, membuang kubu pertahanan yang sudah dibangun lama, dan mengundang Tuhan Yesus memasukinya. Karena memang itulah ruang untuk Tuhan Yesus, titik sentral kehidupan.
Dalam masa itu, ada sebuah lirik lagu yang sangat mengena, yang sangat menguatkan, “ I’m no longer a slave of fear, I’m Child of God…”
Tidak heran bahwa dalam ketakutanNya, Tuhan Yesus masuk ke Getsemani, karena di situlah Dia menyalurkan Kasih Nya yang sempurna, sehingga sanggup taat sampai mati di kayu salib untuk menebus dosa manusia.
Ketika saya sudah bukan lagi budak ketakutan, kasih Tuhan Yesus ada dalam hati. Saya tinggal membuka kerannya, untuk mengalirkannya ke pasangan, anak-anak. Semua diawali dari Getsemani.
(Hanbeng - Lydia)
0 Response to "DOA YESUS DI GETSEMANI (2)"