Iklan

KITA TIDAK SETIA, ALLAH TETAP SETIA

Tetapi Aku akan mengingat perjanjian-Ku dengan engkau pada masa mudamu dan Aku akan meneguhkan bagimu perjanjian yang kekal (Yehezkiel 16:60)


Ayat ini menjelaskan, bahwa meskipun kasih Allah benar-benar ditegaskan kepada umat-Nya, perilaku Israel di masa lalu tidak bisa dilupakan.


Bagaimana mungkin orang-orang yang telah menerima begitu banyak kasih Tuhan bisa bertindak sedemikian rupa? Akar masalahnya adalah lupa. Mereka lupa akan apa yang telah mereka terima sebelumnya dari Tuhan. Kelupaan menyebabkan kesombongan (ay.15) dan kesombongan yang tidak dikendalikan menyebabkan pemberontakan dan pelacuran rohani.


Kita mudah merasa jijik ketika membaca kisah ini. Ada godaan bagi kita untuk bertanya: bagaimana mungkin orang-orang itu berperilaku sedemikian tercela dan tidak bersyukur, setelah semua yang Tuhan lakukan bagi mereka?


Kita hidup di zaman pergaulan bebas dan ketidaksetiaan. Cinta masa kini berubah-ubah dan tidak berkomitmen. Sebagai orang Kristen, kita mempunyai panggilan untuk setia dalam semua hubungan kita, mulai dalam hubungan pernikahan.


Namun dalam hubungan kita dengan Tuhan, kita sering kali tidak setia. Apakah kita benar-benar kebal dari godaan dan pergumulan yang dihadapi bangsa Israel? Kita juga adalah penerima kasih Tuhan yang begitu besar. Pertanyaan yang harus kita tanyakan pada diri kita adalah: apakah kita lebih baik dari mereka?


Israel memang dihakimi karena dosanya, tapi untungnya ceritanya tidak berakhir di situ. Ayat 60 berbicara tentang pemulihan. Israel telah lupa, namun Allah mengingat perjanjian yang Dia adakan dengan umat-Nya. Israel tidak setia; Tuhan tetap setia. Para pelanggar perjanjian menerima pengampunan dan, karena kasih setia Allah, belas kasihan menang atas penghakiman. Di akhir ayat 60, Tuhan bahkan berbicara tentang perjanjian abadi.


Semuanya bergantung pada pribadi dan karya Kristus. Meskipun umat Tuhan tidak setia – dan kita masih bergumul dengan godaan ini hingga saat ini – ada masa depan yang gemilang bagi kita semua karena Kristus setia.


(Soendoro - Imelda)

0 Response to "KITA TIDAK SETIA, ALLAH TETAP SETIA"

ABOUT THIS BLOG

Beleza

Renungan Harian

Cari Blog Ini

Blog Archive

Cari Blog Ini

Top Social

Follow this blog with bloglovin

Follow this blog with bloglovin

Latest Pin

Recent Post