Iklan

GEMBALA YANG TIDAK MEMBEDA-BEDAKAN DOMBA

Yehezkiel 34:14-15 Di padang rumput yang baik akan Kugembalakan mereka dan di atas gunung-gunung Israel yang tinggi di situlah tempat penggembalaannya; di sana di tempat penggembalaan yang baik mereka akan berbaring dan rumput yang subur menjadi makanannya di atas gunung-gunung Israel. Aku sendiri akan menggembalakan domba-domba-Ku dan Aku akan membiarkan mereka berbaring,


Tuhan Yesus pernah menyampaikan perumpamaan tentang domba yang hilang. Maka dalam gambaran banyak orang, Gembala Yang Baik begitu mengasihi domba yang hilang saja. Sebab Sang Gembala meninggalkan 99 domba dan pergi mencari 1 domba yang hilang. Sehingga kesannya domba yang hilang itu lebih berharga daripada domba lainnya yang ada bersamanya. Dalam cerita perumpamaan domba yang hilang sering didramatisir dengan perjuangan gembala yang menolong dombanya yang hilang karena tersesat. Sedangkan domba lainnya seakan-akan dibiarkan saja demi seekor domba yang hilang.


Namun dari ayat yang menjadi bacaan, ternyata bahwa semua jenis domba mendapat perhatian yang sama dari Sang Gembala. Tidak ada yang dibeda-bedakan, semua mendapat perhatian khusus. Hal sangat melegakan sebab Tuhan Yesus sebagai Gembala yang baik, memperhatikan semua jenis dombanya. Domba yang gemuk dan kuat dilindungi. Sudah pasti yang hilang dicari, yang tersesat dibawa pulang, yang luka dibalut dan yang sakit dikuatkan. Semua jenis domba digembalakan oleh Tuhan Yesus, tidak ada yang dibedakan, sesuai dengan keadaan domba itu.


Yang tersesat dan hilang, harus segera dicari agar tidak diterkam oleh binatang buas. Ini menjadi urgensi karena memang bahaya dan maut mengintai domba yang tersesat dan hilang. Jika tidak dicari dapat dipastikan, domba itu akan menjadi mangsa binatang buas. Tapi domba yang ditinggalkan bukan berarti tidak dikasih. Semua digembalakan dan dikasihi Gembala Yang Baik apaun keadaan domba tersebut.


Di suatu waktu pernah saya menjadi domba yang nakal, yang menjauh dari gembala. Merasa bisa untuk berjalan sendiri dan mengatur segala sesuatu. Namun kenyataannya malah kepentok sana sini, dan tanpa terasa mendekati kawanan srigala buas dan lapar. Dalam keadaan bahaya itulah, Gembala Yang Baik, mencari saya, merebutnya dari terkaman srigala buas itu. Saya diselamatkan karena Gembala Yang Baik mencari dan merebut dari bahaya.


Ternyata ada sebuah kebiasaan para gembala terhadap domba nakal yang tersesat. Yaitu ketika mereka menemukan domba hilang itu, kaki si domba akan dipatahkan. Namun kaki domba akan diobati dan digendong. Selama dalam masa pengobatan, Gembala Yang Baik menggendong domba nakal itu. Selama dalam gendongan Sang Gembala, domba yang begitu dekat dengan Gembala, akan belajar mengenal suara gembalanya. Ketika domba itu sembuh, maka dia akan mengenal suara gembalanya, mentaatinya, sehingga tidak tersesat.


Pada masa seperti domba hilang, ditemukan dan dipatahkan kakinya, saya mengenal apa yang istilahnya Doa Getsemani. Dan memang benar, kaki yang dipatahkan bukan bukan menyakiti tapi untuk belajar dekat dengan gembala, mengenal suaranya. Sehingga dari Doa Getsemani, mengalami tuntunan suara Tuhan Yesus sebagai Gembala yang Baik.


(Han Beng - Lydia)

0 Response to "GEMBALA YANG TIDAK MEMBEDA-BEDAKAN DOMBA"

ABOUT THIS BLOG

Beleza

Renungan Harian

Cari Blog Ini

Blog Archive

Cari Blog Ini

Top Social

Follow this blog with bloglovin

Follow this blog with bloglovin

Latest Pin

Recent Post