MELAYANI
Matius 20:26,27:" Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa siapa ingin menjadi besar diantara kamu hendaklah ia menjadi pelayanmu. Dan barangsiapa ingin menjadi terkemuka diantara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu: .... sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawaNya menjadi tebusan bagi banyak orang"
tebusan= lutron = biaya yang diperlukan untuk membebaskan seorang budak atau tawanan.
Apa yang dikejar orang di dunia ini? Ingin menjadi besar terkenal, berkuasa (jabatan, pemimpin, pengaruh). Berkuasa bisa memerintah dan mengontrol orang lain, bahkan 'menganggap rendah' orang lain
Di kondisi sebaliknya, ingin diterima, takut gagal, malu, kecewa, depresi, passive agresif, suka mengkritik, banyak menuntut hidupnya banyak kepahitan
Dalam buku passed mariage, ada fase fase kritis dalam perjalanan pernikahan, fase kritis ini berulang hampir setiap periode 5 tahun. Pada fase kritis pertama, periode usia pernikahan 0-2 tahun, itu fase: Siapa yang lebih berkuasa dan berhak menentukan dan menanamkan pengaruhnya serta siapa yang bisa mengontrol pasangannya? Mulailah menuntut pasangan menjadi seperti dirinya, menuntut pasangan melayani dirinya, menganggap bahwa kebiasaan", nilai nilai hidup, standar dan pola hidup, budaya, keimanan, posisi sosial nya adalah yang harus diikuti pasangannya. Hal ini bisa menjadi konflik" awal pernikahan.
Apa yang dapat membantu seandainya ada masalah konflik ini?
Belajar menerima diri dan menerima diri pasangannya; Belajar mengasihi, lebih dulu kasih kepada Tuhan - 1 Yohanes 4:20-21 kasih harus semakin bertumbuh melewati berbagai rintangan, kendala masalah baik pada diri sendiri lebih lebih pada pasangannya.
Belajar 'saling melayani' pasangannya
Atasi semua problem bersama Tuhan (tingkatkan doa, firman Tuhan, kembangkan karakter sabar lemah lembut kasih -Efesus 4:2, dan komunikasi inter dan intra personal)
Kasus: seorang suami yang memiliki ayah pengusaha yang jarang berkomunikasi dengan istrinya, segala urusan usahanya diputuskan tanpa campur tangan istri.
Seorang istri yang ayah ibunya bekerja bersama, melihat suasana demokratis rumah tangga ayah ibunya.
Ketika keduanya menikah dengan latar belang berbeda, akan terjadi benturan nilai dan standar hidup, budaya.
Terjadilah konflik keduanya
Bagaimana penyelesaiannya?
Penerimaan diri, kembangkan kasih dan saling melayani, tingkatkan kualitas komunikasi.
Pasangan Suami Istri, banyak kasus serupa terjadi di hubungan pernikahan, karena perbedaan perbedaan. Datang pada Tuhan, Tuhan telah memberikan solusi bagaimana mengatasi nya. DIA DATANG BUKAN UNTUK DILAYANI TETAPI MELAYANI, BAHKAN MEMBERIKAN NYAWANYA MENJADI TEBUSAN
Halleluya,
(Herry - Listijani)
0 Response to "MELAYANI"