Iklan

HATI YANG REMUK

Mazmur 51:17 (TB): “Korban sembelihan kepada Allah ialah jiwa yang hancur; hati yang patah dan remuk tidak akan Kaupandang hina, ya Allah.”


Pernikahan bukan hanya tentang hari-hari bahagia dan janji setia yang diucapkan di altar. Di dalamnya, ada luka yang tak terlihat, kata-kata yang kadang menyakitkan, dan harapan yang tidak selalu terpenuhi. Ketika tantangan datang, entah karena kesalahpahaman, tekanan hidup, atau perubahan hati maka banyak pasangan merasa seolah pernikahan mereka berada di ambang kehancuran.


Namun, di tengah semua itu, Mazmur 51:17 memberi pengharapan. Daud menulis ayat ini dalam pertobatan dan kehancuran hatinya, setelah menyadari betapa ia telah gagal. Ia tidak membawa persembahan besar kepada Tuhan, tapi ia membawa hatinya yang remuk.


Begitu juga dalam pernikahan. Ketika segalanya terasa hancur, ketika cinta terasa hambar, dan ketika kesalahan terasa terlalu berat untuk dimaafkan, sesungguhnya Tuhan tidak mencari kehebatan kita. Ia mencari hati yang remuk, hati yang bersedia mengakui kesalahan, memohon ampun, dan mau memulai lagi.


Dalam pernikahan yang penuh tantangan, mungkin tidak ada solusi yang instan. Tapi ketika suami dan istri masing-masing membawa hati yang remuk di hadapan Tuhan, di situlah awal dari pemulihan. Tuhan tidak memandang hina hati yang remuk, justru di sanalah Ia bekerja untuk memulihkan, membentuk, dan memperbarui kasih suami istri.


Doa:

Tuhan, kami membawa pernikahan kami yang rapuh ini ke hadapanMu. Kami akui, kami seringkali gagal untuk saling mengasihi seperti Engkau mengasihi kami.  Namun hari ini, kami membawa hati yang remuk untuk dipulihkan oleh kasihMu. Kami mau untuk terus saling mengampuni, saling merendahkan diri, dan membangun rumah tangga kami di atas dasar kasihMu. Amin🙏🏻


(Hadi - Esther)

0 Response to "HATI YANG REMUK"

ABOUT THIS BLOG

Beleza

Renungan Harian

Cari Blog Ini

Blog Archive

Cari Blog Ini

Top Social

Follow this blog with bloglovin

Follow this blog with bloglovin

Latest Pin

Recent Post