KORBAN SYUKUR
Amsal 21:27 (TB) Korban orang fasik adalah kekejian, lebih-lebih kalau dipersembahkan dengan maksud jahat.
Orang bijak berkata, "Terkadang yang terpenting bukanlah seberapa kuat kita mendayung perahu, melainkan seberapa cepat arus sungainya."
Jangan salah mengerti, mendayung memang penting tapi ada yang jauh lebih penting dari itu, yaitu bagaimana bergerak mengikuti derasnya arus.
Amsal 10:22
"Berkat Tuhanlah yang menjadikan kaya, susah payah tidak akan menambahinya."
Bekerja dan berusaha memang penting dan itu adalah keharusan. Namun, hendaknya kita jangan lupa bahwa bekerja dan berusaha saja tidak cukup, kita butuh 'kekuatan arus'. Itu yang disebut sebagai 'kasih Karunia' atau 'Anugerah'.
Jadi, janganlah manusia memegahkan diri karena kekuatannya.
Sekeras apapun kita bekerja dan sebesar apapun pengorbanan kita dalam pekerjaan, namun jika kita hidup di luar Anugerah Tuhan maka hasil yang kita harapkan tidak sebanding dengan usaha yang kita lakukan.
Anugerah Tuhan itulah yang saya gambarkan seperti 'arus sungai yang deras.
Kita tetap mendayung, namun seberapa cepat laju kita justru ditentukan oleh seberapa cepat arus sungainya, bukan seberapa kita kuat dalam mendayung.
Jika kita menyadari kebenaran ini, maka setiap hari kita akan bergantung pada "Anugerah Tuhan" bukan pada kekuatan kita sendiri.
Ingatlah bahwa kita ini lemah dan terbatas dalam banyak hal. Namun Anugerah Tuhan membuat kita mampu mengalami terobosan dalam banyak hal. Itu sebabnya seringkali hasil yang kita dapatkan melebihi dari upaya yang telah kita lakukan, itulah Anugerah.
Belajarlah memberikan korban melalui ucapan syukur yang tulus kepada Tuhan dan mengaku bahwa tanpa Tuhan maka kita tidak akan mampu melakukan apapun di dunia ini.
Doa:
Bapa di Sorga ajarlah kami untuk selalu mengucap syukur akan segala kebaikan dan anugerah-Mu yang tidak pernah putus di sepanjang hidup kami sehingga kami boleh senantiasa merasakan penyertaan-Mu sampai selama-lamanya, Amin.
(Chandra - Hanny)
0 Response to "KORBAN SYUKUR"