Iklan

MUSIM KEHIDUPAN

Kejadian 8:22 - Selama bumi masih ada, takkan berhenti-henti musim menabur dan menuai, dingin dan panas, kemarau dan hujan, siang dan malam."


Seperti halnya bumi, kehidupan (pernikahan) kita pun mengalami siklus yang silih berganti.

Sebagian orang menyebutnya sebagai roda kehidupan, kadang kita berada di atas, kadang kita berada di bawah.

Akan tetapi siklus ini tidaklah berlangsung konstan dan monoton, karena perputaran roda memiliki konsekuensi perpindahan posisi atau lokasi.


Bayangkan sebuah roda pada sebuah kendaraan, apakah itu sebuah sepeda, sepeda motor, maupun mobil.

Ada beberapa faktor yang akan mempengaruhi bagaimana dan ke mana roda tersebut akan bergulir, di antaranya:


1. Kondisi Internal

Seorang pemilik kendaraan harus memastikan setiap bagian kendaraannya (dalam hal ini roda) berada dalam kondisi yang prima (tidak gundul, tidak longgar, tidak terlalu kempes atau terlalu keras, rem dan kemudi berfungsi dengan baik, dll)

Bagaimana caranya? Dengan pengamatan, perawatan, dan servis berkala yang terus memantau setiap bagian kendaraan (roda) berada dalam kondisi terbaiknya.


Mazmur 139:23-24 - Selidikilah aku, ya Allah, dan kenallah hatiku, ujilah aku dan kenallah pikiran-pikiranku; lihatlah, apakah jalanku serong, dan tuntunlah aku di jalan yang kekal!

Setiap kita harus terus menjaga keintiman dengan Tuhan dan berkaca pada Firman dan tuntunan Roh Kudus.


2. Kondisi Eksternal

Sebaik apapun kondisi (roda) kendaraan kita, selalu ada kondisi eksternal yang harus dipertimbangkan dan kadangkala berada di luar kendali kita, seperti kondisi jalanan, hambatan cuaca, kemacetan, dan faktor-faktor lainnya.

Di dalam kehidupan (pernikahan) kita pun seringkali kita akan menghadapi berbagai kondisi yang kadang kondusif untuk perjalanan, tetapi tidak jarang pula kita menghadapi situasi yang menghambat perjalanan kita.


Jadi apa yang harus kita lakukan?

Berjaga-jaga dan mempersiapkan diri untuk segala keadaan.


Untuk daerah tertentu kita mengetahui kapan jam-jam padat yang harus kita hindari (momen yang tepat)


Untuk medan tertentu, kita tahu jenis kendaraan (roda) atau peralatan apa yang harus kita persiapkan (pilihan yang tepat)


Dan tentunya kita harus membekali diri dengan sarana pendukung, pengetahuan dan keahlian yang dibutuhkan untuk melewati setiap situasi (peta, kompas, bahan bakar, bekal untuk di perjalanan, obat anti mabuk perjalanan, dll)


Lukas 21:36 - Berjaga-jagalah senantiasa sambil berdoa, supaya kamu beroleh kekuatan untuk luput dari semua yang akan terjadi itu, dan supaya kamu tahan berdiri di hadapan Anak Manusia."


3. Tujuan Akhir dari Perjalanan

Sebuah perjalanan barulah berarti ketika kita mengetahui tujuan akhir dari perjalanan itu.


Segala usaha, kelelahan, bahkan penderitaan yang mungkin kita alami akan menjadi sebanding dan berarti ketika kita mencapai tujuan akhir yang ditetapkan


1Korintus 9:26 - Sebab itu aku tidak berlari tanpa tujuan dan aku bukan petinju yang sembarangan saja memukul.


Filipi 3:14 - dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus.


4. Siapa yang Duduk di Kursi Pengemudi

Manakah yang lebih aman?

Mengemudi sendiri ke tempat yang belum pernah kita datangi, ataukah menyerahkan kemudi pada seseorang yang menguasai medan dan mengenal tempat yang dituju karena Dia berasal dari tempat tersebut?


Amsal 3:5-6, Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu.


Renungan:

1. Bagaimana kondisi internal spiritual kita? Apakah kita terus menjaga keintiman dengan Tuhan?

2. Apakah kita senantiasa berjaga-jaga di dalam navigasi kehidupan (pernikahan) yang terus berganti musim?

3. Apakah kita tahu dan berjalan menuju tujuan akhir dari kehidupan (pernikahan ) kita?

4. Siapakah yang memegang kemudi dalam kehidupan (pernikahan) kita saat ini? Suami, Isteri, atau Tuhan?


Yesaya 55:8-9, Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN. Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu.


Tuhan Yesus memberkati


(Chandra - San San)

0 Response to "MUSIM KEHIDUPAN"

ABOUT THIS BLOG

Beleza

Renungan Harian

Cari Blog Ini

Blog Archive

Cari Blog Ini

Top Social

Follow this blog with bloglovin

Follow this blog with bloglovin

Latest Pin

Recent Post